Kamis, 27 November 2008

Eco-Friendly Alternatives to Dry Cleaning

Have a stain that you just can’t get out? Think twice before heading to the dry cleaners. 95 percent of conventional dry cleaners use a toxic chemical called perchloroethylene. This solvent, according to TreeHugger, is a central nervous system depressant, is listed as a hazardous air pollutant under the federal standards and is not even close to be considered green!

Luckily, there are alternative ways to get out that stain. Please continue reading for a list of green solutions as well as other articles relating to eco-friendly dry cleaning

  • Find a progressive cleaner – seek a cleaner who uses non-perc alternative solutions
  • Consider personal dry cleaning – try a home dry cleaning kit like Clorox’s Fresh Care
  • Opt for the washer – invest in a front loading washer that has a gentle cycle
  • Steam away dirt and odors – use a steamer or a damp cloth and the dryer to steam out the soil
  • Re-evaluate your wardrobe – to reduce your footprint, think twice before purchasing an item that requires extra care.

Minggu, 16 November 2008

Teruntuk sahabat-sahabatku yang tak henti-hentinya menebarkan tawa dalam menemani kepenatanku..

Aku mulai berkisah..

aku, seorang yang kau kenal entah apa. mencoba mengerti salah hati ucapku. aku tak ingin membebani apalagi membuatmu merasa amat bersalah. telah sampai maafku untukmu. tapi tidak untukku. kini, maukah kau meluangkan waktu barang sebentar mendengar kisahku ?

Pagi itu ketika baru saja kuinjakkan kaki diranah budaya kampus kita, terpaksa kubuka portable miniku. one message receive "lia,, abang koma sekarang di RS kerinci".. tak apalah kupikir, nanti kuselesaikan dulu menimba ilmu hari ini. selang beberapa detik setelahnya masuk sebuah panggilan dari rumah. hanya satu phrasa yang kudengar "pulang sekarang". tanpa pikir panjang kutinggalkan berlari menuju panggilan. ada satu terjadi yang tak pernah terpikirkan. sekembalinya, masuk satu panggilan baru. "abang pergi,, pulang sekarang juga", dengan backsound jeritan bunda akan kehilangan. aku tahu tapi tak ingin percaya.

("aku menghela napas,, kisah ini terasa semakin berat membebani lidah. aku sampai di bagian bahwa aku merasa sangat tersakiti")

Rumah terasa seperti neraka tanpa tahu harus berbuat apa. hanya ada kepedihan, kehilangan, murka, penderitaan yang harus diterima dengan lapang dada. dan aku harus mengirimkan message seperti yang kau kirim untuku kepada semua sahabat dan kenalannya. berminggu-minggu setelahnya aku harus tertidur dan terbangun dengan mata sembab. perlu berbulan-bulan untuk dapat menginjakkan kaki kebumi tanpa harus hidup dalam kepura-puraan bahwa aku baik-baik saja. dan TAHUKAH KAU apa yang kurasa ketika harus menerima message yang sama ? tahukah kau bahwa aku merasa nista, kau dalam balutan kafan. menyusul dia kesana. apa kesalahan yang kuperbuat lagi hingga tuhan menamparku untuk kedua kalinya ?

Aku lega bahwa messagemu tak nyata adanya. tapi kini, hari-hariku harus kembali dalam ketidakpastian, kehilangan, rasa sakit tak tertahankan, penolakan atas kehilangan. kini, aku harus selalu tertidur dan terbangun dengan mata sembab. sahabat, tolong katakan bagaimana caranya agar hidup terasa adil bagiku ? tolong katakan bagaimana caranya agar aku dapat menginjak bumi ini ? tolong katakan bagaimana caranya agar hidupku kembali normal setelahnya ? tolong katakan..